Minggu, 30 Desember 2012

Tugas Biologi Perikanan


POLA PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus moluccensis Bleeker, 1855) DI PERAIRAN TELUK JAKARTA, JAKARTA UTARA

          Ikan kuniran (Mullidae) adalah kelompok ikan demersal yang mempunyai nilai ekonomis dan tersebar di seluruh wilayah perairan Indonesia (Ernawati and Sumiono, 2006). Walaupun bukan merupakan tangkapan utama, namun ikan kuniran selalu tertangkap oleh para nelayan. Akibat tangkapan secara terus menerus menyebabkan populasi ikan kuniran mulai menurun. Oleh karena itu diperlukan kajian mengenai biologi reproduksi yang dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan di Teluk Jakarta.
          Ikan contoh diambil untuk analisis hubungan panjang berat dan untuk analisis aspek reproduksi. Pola pertumbuhan dan reproduksi merupakan informasi yang mendasar bagi pengelolaan dan pemanfaatan, pada sumberdaya ikan kuniran. Informasi penting diantaranya adalah faktor kondisi, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas, diameter telur dan ukuran ikan pertama kali matang gonad.
          Pertumbuhan merupakan suatu indikator yang baik untuk melihat kondisi kesehatan individu, populasi dan lingkungan. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu jumlah makanan yang tersedia dan kualitas air, faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan adalah keturunan, jenis kelamin, umur dan penyakit (Effendie, 2002). Laju pertumbuhan yang cepat menunjukkan kelimpahan makanan dan kondisi lingkungan tempat hidup yang sesuai (Tutupoho, 2008). Keadaan lingkungan perairan yang buruk akan mempengaruhi kisaran ukuran ikan yang tertangkap (Komara, 1983 in Brojo and Sari, 2002). Makanan yang dimakan oleh ikan tidak hanya digunakan untuk pertumbuhan, namun energi juga digunakan untuk metabolism aktivitas, osmoregulasi dan reproduksi (Fujaya, 2004).
          Menurut Dwipunggo (1982) in Harahap and Djamali (2005), kecepatan pertumbuhan akan berlainan setiap tahunnya terutama pada ikan yang masih muda. Kecepatan pertumbuhan ikan muda relatif lebih cepat dibandingkan dengan ikan yang sudah besar. Hal ini besar kemungkinan disebabkan keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan.

Sumber : Skripsi Nina Triana, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar